Jurnal Eureka merupakan Jurnal Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara yang merupakan media Tempat Dosen untuk penulisan Penelitian dan Pengembangan. Jurnal Eureka diterbitkan 3 kali dalam setahun, yang dikelola oleh Prodi Pendidikan Matematika.
PENERAPAN COPERATIVE LEARNING METODE GROUP INVESTIGATION DALAM KETERCAPAIAN NILAI STANDAR LULUS UJIAN NASIONAL
DI SMA PERGURUAN ISLAM AL -ULUM TERPADU MEDAN
Marah
Doly Nst
Dosen Program Studi Pendidikan Matematika UMSU
ABSTRAK
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII SMA Perguruan
Islam Al-Ulum Terpadu Medan Tahun Pelajaran 2008/2009. Peran peneliti dalam
penelitian tindakan ini adalah sebagai pemimpin perencanaan (planner leader).
Sebagai pemimpin perencanaan tindakan dalam penelitian ini. Pada saat pra
penelitian melakukan serangkaian arahan dan pelatihan kepada tim kolaborator
tentang cooperative Learning metode
group invesgation di kelas XII SMA Perguruan Islam Al-Ulum Terpadu, serta
membuat perencanaan tindakan yang
didiskusikan dengan tim kolaborator.
Prosedur penelitian menggunakan siklus I dan II. Pada siklus 1
dilaksanakan suatu tindakan langsung di dalam kelas, yaitu melakukan pembagian kelompok : 3 – 4 kelompok dengan
masing-masing kelompok beranggotakan 5 – 6 siswa dengan kemampuan yang bersifat
merata, selanjutnya melaksanakan : menyampaikan tujuan dan memotivasi
siswa tentang target yang ingin dicapai, menyampaikan materi dan informasi,
memberikan tugas, membantu kerja kelompok dalam belajar, melaksanakan evaluasi,
dan menyelesaikan masalah. Jika dalam
tes uji kemampuan masih terdapat siswa yang belum mampu mencapai nilai standar
ujian nasional maka dilakukan kegiatan siklus 2. Pada siklus 2,
kelompok-kelompok yang masih terdapat anggotanya belum mampu meraih nilai
standar ujian nasional akan dilebur dan disebar ke dalam kelompok yang paling
berhasil dan unggul, sehingga jumlah kelompok menjadi sedikit.
Selanjutnya dilaksanakan tindakan seperti siklus 1. Pada siklus 2
ini, diharapkan tidak lagi terdapat siswa yang mengalami kegagalan. Namun jika
pada siklus 2 masih terdapat beberapa siswa yang belum mampu meraih nilai
standar lulus ujian Negara. Semakin
besar atau lama waktu yang diberikan kepadaa siswa dalam berdiskusi secara mandiri
ternyata rata – rata hasil belajar siswa semakin meningkat. Hasil belaajra rata
– rata diperoleh siswa pada siklus I adalah
: 47,2 (kategori kurang). Hasil belajar rata – rata yang diperoleh mahasiswa
siklus II adalah : 72,6 (kategori baik). Dengan nilai tersebut ketercapaian
standar nilai lulus UN bidang studi matematika dianggap telah tercapai. Sebagian
besar siswa menilai bahwa metode yang diterapkan dapat membantu mereka memahami
materi secara mandiri melalui belajar kelompok dan latihan serta arahan dan
bimbingan balikan langsung yang diberikan oleh guru, sehingga dengan mudah bagi
mereka memahami materi dan mampu mengerjakan soal.
Kata Kunci : Cooperaive Learning Group Investigation, Nilai UN Matematika
DESAIN DAN PERENCANAAN MEDIA DALAM PEMBELAJARAN
MATEMATIKA TINGKAT SEKOLAH DASAR
Erwinsyah
Putra
Guru
Perguruan Dr. Wahidin Sudirohusodo Medan
dan
Dosen Program Studi Pendidikan Matematika UMSU
ABSTRAK
Tentang belajar dikemukakan oleh Purwanto (1990 : 23) bahwa belajar
adalah suatu perubahan di dalam kepribadian yang menyatakan diri sebagai suatu
pola baru dari pada reaksi yang berupa kecakapan, sikap, kebiasaan atau suatu
pemberian. Dalam belajar matematika pada tingkat sekolah dasar pemahaman konsep
harus melalui benda konkrit. Margaret (1991) mengatakan bahwa belajar pada
tingkat rendah merupakan suatu proses yang aktif dalam memperoleh pengalaman
atau pengetahuan baru, sehingga menyebabkan perubahan tingkah laku. Dalam
pembelajaran matematematika terdapat 3 tahap yakni tahap enactive, ekonic dan
simbolik. Tahap enactive yakni tahap belajar dengan memanipulasi benda atau
objek konkrit, tahap ekonic yaitu tahap belajar dengan menggunakan gambar,
sedangkan tahap simbolik yakni tahap belajar melalui manipulasi lambing atau
symbol. Tahap-tahap belajar tersebut dapat dicapai apabila ditunjang dengan
alat bantu belajar yakni media belajar agar pemahaman matematika tersebut
menjadi konkrit. Oleh karena itu menggunakan media bantu dalam belajar
merupakan hal yang sangat penting, terutama ditingkat sekolah dasar.
Kata kunci :
Desain dan perencanaan media, pembelajaran matematika
PENGARUH KOMPETENSI DASAR TERHADAP PEMAHAMAN AKAN
PROFESI GURU BIDANG STUDI MATEMATIKA
PERGURUAN HARAPAN MEDAN
Elfrianto
Nst dan Samidi
Dosen Program Studi Pendidikan Matematika UMSU
ABSTRAK
Permasalahan yang
diajukan dalam penelitian ini adalah apakah ada pengaruh Kompetensi Dasar Guru
terhadap pemahaman akan guru-guru bidang studi matematika di Perguruan Harapan
Medan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kompetensi guru
matematika di Perguruan Harapan Medan dan untuk mengetahui bagaimana pemahaman
akan profesi guru. Instrumen penelitian yang digunakan adalah studi dokumentasi
(data skunder) dan penyebaran angket (data primer). Populasi dalam penelitian
ini adalah seluruh guru Perguruan Harapan Medan sebanyak 98 orang, sedangkan
sampel penelitian sebanyak 40 orang guru matematika. Rata-rata nilai kompetensi
dasar guru sebesar 81,8 dengan simpangan baku
4,91. Sedangkan rata-rata pemahaman akan profesi guru matematika sebesar adalah
6,59 dengan simpangan baku
4,21. Nilai koefisien korelasi product moment sebesar rxy = 0,5957
dengan taraf nyata 5%. Disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara
kompetensi dasar terhadap pemahaman akan profesi guru bidang studi matematika
di Perguruan Harapan Medan sebesar 37,14%.
Kata Kunci : Kompetensi Dasar, Pemahaman
Profesi Guru
PENGARUH KECERDASAN MAJEMUK TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA
SEKOLAH DASAR DI KOTA MEDAN
Indra Prasetia
Dosen Program Studi Pendidikan Matematika UMSU
ABSTRAK
Ruang lingkup penelitian ini dititikberatkan pada pengaruh
kecerdasan majemuk siswa Sekolah Dasar di kota
Medan . Lokasi
penelitian ditentukan secara sengaja (purposive
sampling) diambil 6 sekolah dasar di kota
Medan . Adapun
sekolah dasar yang terpilih yaitu : 1). SD Persada Kecamatan Medan Belawan, 2).
SD Negeri 060884 Kecamatan Medan Baru, 3). SD Swasta Perguruan Islam Al-Ulum
Terpadu di Jalan Tuasan Kecamatan Medan
Tembung, 4). SD Perguruan An-Nizam di Jalan Perjuangan Kecamatan Medan Denai, 5). SD
Syafiatul Amaliah di Jalan Setia Budi Kecamatan Medan Selayang, dan 6). SD Perguruan Harapan
di Jalan Imam Bonjol Kecamatan Medan
Polonia. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa sekolah dasar
dengan jumlah seluruh siswa sebanyak 1295 siswa. Sedangkan teknik pengambilan
sampel yang digunakan adalah “stratified
random sampling“, ditentukan sampel sebanyak 156 siswa sekolah dasar mulai
dari kelas I s/d kelas VI. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa
Koefisien estimasi kecerdasan linguistik (X1) sebesar 1,7399
menunjukkan bahwa, jika terjadi peningkatan pada kemampuan linguistik siswa sebesar
10%, maka akan menyebabkan peningkatan
pada prestasi belajar siswa rata-rata sebesar
17,39%. Peningkatan prestasi tersebut menyangkut kemampuan menggunakan
kata secara baik dan efektif (baik secara lisan maupun tertulis). Untuk
variabel kecerdasan matematika-logis (X2) dengan koefisien estimasi
sebesar 2,7862 menunjukkan bahwa, bila terjadi kenaikan pada kemampuan
matematika-logis sebesar 10% akan menyebabkan prestasi belajar siswa meningkat
rata-rata sebesar 27,86%. Artinya kemampuan matematika-logis memberikan
pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan prestasi belajar siswa di kota Medan . Untuk variabel kecerdasan spasial (X3)
nilai koefisien estimasi sebesar 0,3579 artinya, jika terjadi peningkatan pada
kemampuan spasial sebesar 10%, akan meningkatkan prestasi belajar siswa
rata-rata sebesar 3,57%. Untuk variabel
kecerdasan kinestetis-jasmani (X4) dengan koefisien estimasi sebesar
0,9873 menunjukkan bahwa, bila terjadi peningkatan kemampuan kinestetis-jasmani
sebesar 10%, maka akan meningkatkan prestasi belajar siswa rata-rata sebesar
9,87%. Peningkatan prestasi ini meliputi pada kemampuan melakukan
gerakan-gerakan fisik. Untuk variabel kecerdasan musikal (X5) dengan
koefesien sebesar -0,1937 menunjukkan pengaruh yang negatif terhadap prestasi belajar
siswa. Bila terjadi kenaikan kemampuan musikal sebesar 10%, maka akan
menyebabkan prestasi belajar siswa menurun rata-rata sebesar 1,93%. Untuk
variabel-variabel kecerdasan interpersonal (X6) dengan koefesien
sebesar -0,3568, kecerdasan intrapersonal
(X7) dengan koefisien sebesar -0,9246 dan kecerdasan naturalis (X8)
dengan koefisien sebesar -0,1748.
Kata Kunci : Kecerdasan majemuk, Prestasi
belajar
PENGARUH PENDEKATAN
KONSTRUKTIVISME TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA 1 PADA MAHASISWA PENDIDIKAN
DASAR UNIVERSITAS TERBUKA MEDAN
Sair Tumanggor
Dosen
Program Studi
Pendidikan Matematika UMSU
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
ada atau tidaknya perbedaan hasil belajar mahasiswa Pendas UT Medan antara yang menggunakan pendekatan
konstruktivisme dalam pembelajaran mata kuliah pendidikan matematika I dan yang
tidak. Metode penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen dengan populasi
penelitian adalah mahasiswa Pendas UT Medan yang berlokasi di Simalungun, sedangkan sampel penelitian diambil secara
acak sederhana sebanyak 33 orang menggunakan instrumen yang dikembangkan
sendiri berbentuk tes tentang hasil belajar matematika.Data hasil penelitian
baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol yang dijaring dengan
tes dianalisis dengan uji t, sedangkan uji persyaratan analisis normalitas
dengan uji liliefors dan homogenitas dengan uji F. Hasil penelitian menemukan
bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar mahasiswa melalui
pendekatan konstruktivisme dan melalui pendekatan konvensional pada
pembelajaran matematika pada mahasiswa Pendas UT Medan. Berdasarkan temuan tersebut, dapat
disimpulkan bahwa pendekatan konstruktivisme lebih baik dibandingkan pendekatan
konvensional dalam pembelajaran matematika karena dapat mendorong pengembangan
individu di dalam kelas.
Kata kunci: Pendekatan
konstruktivisme, hasil belajar.
HUBUNGAN
KEPERCAYAAN DIRI DAN PERSEPSI SISWA
TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DI SMP
SE-KECAMATAN
SAWIT SEBERANG T.P. 2007/2008
Irvan, S.Pd., M.Si
irvan_zulkarnain@yahoo.co.id
Dosen Program Studi
Pendidikan Matematika UMSU
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui hubungan kepercayaan diri dan persepsi siswa terhadap matematika
dengan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran matematika, sampel penelitian
berjumlah 120 orang. Instrumen yang digunakan untuk memperoleh data kepercayaan
diri dan persepsi siswa terhadap matematika dijaring dengan angket, sedangkan
hasil belajar siswa dalam mata pelajaran matematika dijaring melalui tes
objektif. Hipotesis yang diuji dalam penelitian ini adalah : (1) terdapat
hubungan kepercayaan diri dengan hasil belajar matematika, (2) terdapat hubungan
persepsi siswa terhadap matematika dengan hasil belajar matematika, (3)
terdapat hubungan kepercayaan diri dan persepsi siswa terhadap matematika
dengan hasil belajar matematika. Data dianalisis dengan analisis korelasi regresi, korelasi parsial dan korelasi ganda.
Uji hipotesis korelasi menggunakan statistik t. Uji hipotesis regresi dengan
statistik F, masing-masing dengan taraf signifikansi α = 0,05. Sumbangan yang diberikan kepercayaan diri
kepada hasil matematika sebesar 57%, persepsi siswa terhadap matematika dengan
hasil belajar matematika memberikan sumbangan 43%. Berdasarkan hasil penelitian
yang dilakukan dapat dikemukakan bahwa kepercayan dan persepsi siswa terhadap
matematika dengan hasil belajar dalam mata pelajaran matematika dari siswa SMP
Se-Kecamatan Sawit Seberang, berada pada kategori sedang, dengan kesimpulan
terdapat hubungan positif yang signifikan antara kepercayaan diri dan persepsi
siswa terhadap matematika dengan hasil belajar dalam mata pelajaran matematika
sendiri maupun bersama-sama.
Kata Kunci :
Kepercayaan diri, Persepsi, dan Prestasi Belajar Matematika
MENGINTENSIFKAN
PENILAIAN DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MERUPAKAN UPAYA MENINGKATKAN KOMPETENSI
DASAR
SISWA
SMA NEGERI 1 TANJUNG MORAWA
Surinta Nur (1), Madyunus Salayan (2)
Guru
SMA Negeri Tanjung Morawa (1) dan Dosen Jurusan Matematika
Universitas
Muslim Musantara Medan (2)
ABSTRAK
Permasalahan yang diajukan dalam penelitian tindakan
kelas (PTK) ini adalah : apakah dengan mengintensifkan penilaian dalam
pembelajaran Matematika dapat meningkatkan kompetensi dasar siswa SMA Negeri 1
Tanjung Morawa. Penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan bahwa dengan
mengintensifkan penilaian dalam pembelajaran matematika dapat meningkatkan
kemampuan intrinsik siswa, meningkatkan proses pembelajaran yang lebih efisien
dan terlaksananya penilaian secara intensif yang bermuara pada meningkatnya
penguasaan kompetensi dasar siswa. Prosedur penelitiannya terdiri dari: tahap
perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Hasil penelitian ini memberi simpulan :
Kompetensi Dasar siswa dari Siklus-1 sampai Siklus-3 dengan rata-rata hasil
ulangan harian-1 = 55,62% pada Siklus-1, 73,19% pada Siklus-2 dan 73,24% pada
Siklus-3, menunjukkan kenaikan yang bermakna. Dari segi ketuntasan belajar
siswa, dari 69% siswa pada Siklus-1, 81% siswa pada Siklus-2 menjadi 93% siswa
pada Siklus-3, dinyatakan tuntas.
Kata Kunci: pembelajaran,
penilaian, dan kompetensi dasar.
PENGGUNAAN
MODUL MODEL SIKLUS BELAJAR DALAM MENINGKATKAN REATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR
MATEMATIKA
DI SMP NEGERI 1 MEDAN
TAHUN
PELAJARAN 2009/2010
Nur’afifah
Dosen Program Studi Pendidikan Matematika
UMSU
ABSTRAK
Model siklus belajar menyarankan agar proses
pembelajaran melibatkan siswa dalam kegiatan belajar yang aktif melakukan
asimilasi, akomodasi, dan organisasi ke dalam struktur kognitif. Berdasarkan
observasi selama proses belajar mengajar berlangsung yang dilakukan oleh guru
di dalam kelas, tampak siswa belum siap menerima materi baru. Hal ini ditandai
siswa cenderung diam dan tidak menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan
gurunya. Ketika siswa mengemukakan gagasan, belum menunjukkan kelancaran
menanggapi masalah dan materi. Keluwesan dan keaslian siswa membuat tanggapan
belum tampak dan siswa belum dapat mengidentifikasi konsep yang diperoleh
maupun mengintegrasikan dengan konsep terdahulu. Wawancara dengan guru mata
pelajaran Matematika tersebut, diketahui bahwa rerata hasil ujian siswa pada
materi sebelumnya masih rendah yaitu 41. Dalam upaya meningkatkan kreativitas
siswa mengemukakan gagasan dan prestasi belajar Matematika, perlu strategi
pembelajaran yang mengimplementasikan modul model siklus belajar. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kreativitas dan prestasi belajar matematika
siswa kelas VII SMP Negeri 1 Medan pada pembelajaran yang menggunakan modul
model siklus belajar. Jenis penelitian merupakan penelitian tindakan kelas
(PTK) yang dilaksanakan sebanyak dua siklus, masing-masing siklus terdiri dari:
(1) Perencanaan tindakan, (2) Pelaksanaan tindakan dan observasi, dan (3)
Refleksi. Keberhasilan dan kegagalan pada siklus I diidentifikasi, berdasar
kekurangan tersebut peneliti melakukan perbaikan-perbaikan pembelajaran siklus
II. Instrumen penelitian berupa perangkat pembelajaran, tes, dan pedoman
observasi tahapan pembelajaran. Teknik analisis yang digunakan untuk mengetahui
tingkat keterlaksanaan, ketercapaian tahapan pembelajaran dan kreativitas siswa
menggunakan prosentase, sedangkan perkembangan prestasi belajar matematika
siswa dengan analisis gain score ternormalisasi. Guru telah melaksanakan
pembelajaran yang mengimplementasikan modul model siklus belajar berdasarkan
RPP. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa implementasi modul model
siklus belajar memiliki keterlaksanaan 100% dan ketercapaian 95,97%.
Kreativitas siswa mengemukakan gagasan semakin meningkat. Peningkatan
kreativitas siswa ini dapat dilihat dari kelancaran, keluwesan, keaslian dan
keterperincian siswa mengemukakan gagasan dalam pemecahan masalah. Prestasi
belajar siswa juga meningkat, yaitu ditinjau dari ulangan harian <g>
0,24 masih dalam kategori rendah sedangkan hasil pre-tes, post-test pada
siklus I <g> 0,25 dan pada siklus II <g> 0,28 masih
dalam kategori rendah.
Kata Kunci: Penggunaan modul, kreativitas, prestasi belajar matematika.
PENGARUH
MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA MADRASAH
IBTIDAIYAH
Sri
Laili Ramadani
Guru Madrasah Ibtidaiyah TPI Sawit Seberang Kecamatan Padang Tualang
ABSTRAK
Lokasi penelitian bertempat di kelas III MIS TPI Sewit Seberang T.P
2008/2009. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III Ibtidaiyah
TPI Sawit Seberang yang berjumlah 28 siswa. Sedangkan sampelnya adalah sampel
total dari populasi. Pemberian model
pembelajaran tematis dirumuskan sebagai variabel X (bebas), sedangkan prestasi
belajar matematika siswa sebagai variabel Y (terikat). Instrumen yang digunakan
berupa tes uraian obyektif dan lembar observasi (pengamatan). Agar data yang
diteliti memberikan gambaran tentang fenomena yang diteliti maka analisa data
dalam penelitian ini adalah analisa perhitungan statistik yaitu : dicari nilai
koefisien korelasi product moment dan untuk melihat berapa besar pengaruh
variabel X terhadap variabel Y digunakan rumus determinasi yaitu sebagai
berikut : D = r2 x 100 %, selanjutnya di uji signifikansinya dengan
uji statistik yaitu uji t. Berdasarkan data yang diperoleh, dapat diketahui
bahwa skor terendah 71 dan tertinggi 90 (skor maksimal). Rata-rata skor (mean)
sebesar 81,8, median sebesar 82,1, modus sebesar 82,14, dan simpangan baku sebesar 4,91. Karena
nilai rata-rata skor (mean) dan median tidak jauh berbeda, hal ini berarti data
hasil belajar dengan model tematis memiliki distribusi yang normal. Hasil
penelitian diperoleh a = 12,4 dan b = 0,5. Sehingga persamaan liniernya adalah
Ŷ = 12,4 + 0,5 X. Selanjutnya dari persamaan regresi tersebut menunjukkan bahwa
setiap kenaikan satu skor nilai pembelajaran dengan model tematik (X) dapat
menyebabkan kenaikan pada prestasi belajar matematika siswa (Y) sebesar 0,5
pada konstanta 22,4. Dengan demikian, persamaan regresi Ŷ = 12,4 + 0,5 X dapat
digunakan untuk menjelaskan dan mengambil kesimpulan mengenai pengaruh model
pembelajaran tematik terhadap prestasi belajar matematika siswa. Dengan Fhitung
< Ftabel atau 1,0240 < 2,16 dengan α = 0,05, dk pembilang 13
dan dk penyebut 25, maka persamaan regresi dikatakan linier. Analisis korelasi
antara x dan y diperoleh hasil hitung nilai koefisien rxy = 0,5957
dan koefisien determinasi sebesar r2 = 0,474. Hal ini berarti bahwa 47,4%
variasi yang terjadi pada prestasi belajar matematika siswa ditentukan oleh
pembelajaran model tematik melalui regresi Ŷ = 12,4 + 0,5X.
Kata kunci : pembelajaran
model tematik, prestasi belajar matematika
TRANSFORMASI BAHASA DALAM MATEMATIKA
Iskandar
Zulkarnain
Dosen
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UMSU
ABSTRAK
Perkembangan matematika tidak terlepas dari
perkembangan bahasa. Matematika merupakan bahasa artifisial yang dikembangkan untuk menjawab kekurangan bahasa
verbal yang bersifat alamiah. Untuk itu diperlukan usaha tertentu untuk
menguasai matematika dalam bentuk kegiatan belajar. Matematika merupakan
pengetahuan tentang struktur formal dari lambang, disamping sebagai bahasa
matematika juga berfungsi sebagai alat berpikir. Dengan adanya transformasi ini
maka manusia dapat berpikir mengenai suatu objek secara faktual, dan adanya
simbol bahasa yang bersifat abstrak ini memungkinkan manusia untuk memikirkan
sesuatu secara lanjut. Demikian juga bahasa memberikan kemampuan untuk berpikir
secara teratur dan sistematis. Transformasi objek faktual menjadi simbol
abstrak yang diwujudkan lewat perbendaharaan kata-kata dirangkaikan oleh tata
bahasa untuk menemukan sesuatu jalan pemikiran atau ekspresi perasaan. Dalam
memahami matematika harus menggunakan benda-benda kongkret dan membuat
abstraksi dari konsep-konsepnya. Karena keunikan manusia terletak pada
kemampuan berbahasa dan tanpa bahasa maka manusia tidak akan berpikir secara
rumit dan abstrak. Agar manusia memperoleh sesuatu dari matematika, ia harus mengubah
suasana abstrak dengan menggunakan simbol.
Kata kunci :
Transformasi bahasa, matematika
0 Komentar