Jurnal Eureka merupakan Jurnal Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara yang merupakan media Tempat Dosen untuk penulisan Penelitian dan Pengembangan. Jurnal Eureka diterbitkan 3 kali dalam setahun, yang dikelola oleh Prodi Pendidikan Matematika.







PENERAPAN COPERATIVE LEARNING METODE GROUP INVESTIGATION DALAM KETERCAPAIAN NILAI STANDAR LULUS UJIAN NASIONAL
DI SMA PERGURUAN ISLAM AL-ULUM TERPADU MEDAN

Marah Doly Nst
Dosen Program Studi Pendidikan Matematika UMSU

ABSTRAK

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII SMA Perguruan Islam Al-Ulum Terpadu Medan Tahun Pelajaran 2008/2009. Peran peneliti dalam penelitian tindakan ini adalah sebagai pemimpin perencanaan (planner leader). Sebagai pemimpin perencanaan tindakan dalam penelitian ini. Pada saat pra penelitian melakukan serangkaian arahan dan pelatihan kepada tim kolaborator tentang  cooperative Learning metode group invesgation di kelas XII SMA Perguruan Islam Al-Ulum Terpadu, serta membuat perencanaan tindakan  yang didiskusikan dengan tim kolaborator.
Prosedur penelitian menggunakan siklus I dan II. Pada siklus 1 dilaksanakan suatu tindakan langsung di dalam kelas, yaitu melakukan pembagian kelompok : 3 – 4 kelompok dengan masing-masing kelompok beranggotakan 5 – 6 siswa dengan kemampuan yang bersifat merata, selanjutnya melaksanakan : menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa tentang target yang ingin dicapai, menyampaikan materi dan informasi, memberikan tugas, membantu kerja kelompok dalam belajar, melaksanakan evaluasi, dan menyelesaikan masalah. Jika  dalam tes uji kemampuan masih terdapat siswa yang belum mampu mencapai nilai standar ujian nasional maka dilakukan kegiatan siklus 2. Pada siklus 2, kelompok-kelompok yang masih terdapat anggotanya belum mampu meraih nilai standar ujian nasional akan dilebur dan disebar ke dalam kelompok yang paling berhasil dan unggul, sehingga jumlah kelompok menjadi sedikit.
Selanjutnya dilaksanakan tindakan seperti siklus 1. Pada siklus 2 ini, diharapkan tidak lagi terdapat siswa yang mengalami kegagalan. Namun jika pada siklus 2 masih terdapat beberapa siswa yang belum mampu meraih nilai standar lulus ujian Negara. Semakin besar atau lama waktu yang diberikan kepadaa siswa dalam berdiskusi secara mandiri ternyata rata – rata hasil belajar siswa semakin meningkat. Hasil belaajra rata – rata diperoleh  siswa pada siklus I adalah : 47,2 (kategori kurang). Hasil belajar rata – rata yang diperoleh mahasiswa siklus II adalah : 72,6 (kategori baik). Dengan nilai tersebut ketercapaian standar nilai lulus UN bidang studi matematika dianggap telah tercapai. Sebagian besar siswa menilai bahwa metode yang diterapkan dapat membantu mereka memahami materi secara mandiri melalui belajar kelompok dan latihan serta arahan dan bimbingan balikan langsung yang diberikan oleh guru, sehingga dengan mudah bagi mereka memahami materi dan mampu mengerjakan soal.

Kata Kunci : Cooperaive Learning Group Investigation, Nilai UN Matematika



DESAIN DAN PERENCANAAN MEDIA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TINGKAT SEKOLAH DASAR

Erwinsyah Putra
Guru Perguruan Dr. Wahidin Sudirohusodo Medan
dan Dosen Program Studi Pendidikan Matematika UMSU

ABSTRAK

Tentang belajar dikemukakan oleh Purwanto (1990 : 23) bahwa belajar adalah suatu perubahan di dalam kepribadian yang menyatakan diri sebagai suatu pola baru dari pada reaksi yang berupa kecakapan, sikap, kebiasaan atau suatu pemberian. Dalam belajar matematika pada tingkat sekolah dasar pemahaman konsep harus melalui benda konkrit. Margaret (1991) mengatakan bahwa belajar pada tingkat rendah merupakan suatu proses yang aktif dalam memperoleh pengalaman atau pengetahuan baru, sehingga menyebabkan perubahan tingkah laku. Dalam pembelajaran matematematika terdapat 3 tahap yakni tahap enactive, ekonic dan simbolik. Tahap enactive yakni tahap belajar dengan memanipulasi benda atau objek konkrit, tahap ekonic yaitu tahap belajar dengan menggunakan gambar, sedangkan tahap simbolik yakni tahap belajar melalui manipulasi lambing atau symbol. Tahap-tahap belajar tersebut dapat dicapai apabila ditunjang dengan alat bantu belajar yakni media belajar agar pemahaman matematika tersebut menjadi konkrit. Oleh karena itu menggunakan media bantu dalam belajar merupakan hal yang sangat penting, terutama ditingkat sekolah dasar.

Kata kunci : Desain dan perencanaan media, pembelajaran matematika




PENGARUH KOMPETENSI DASAR TERHADAP PEMAHAMAN AKAN PROFESI GURU BIDANG STUDI MATEMATIKA
PERGURUAN HARAPAN MEDAN

Elfrianto Nst dan Samidi
 Dosen Program Studi Pendidikan Matematika UMSU


ABSTRAK

             Permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini adalah apakah ada pengaruh Kompetensi Dasar Guru terhadap pemahaman akan guru-guru bidang studi matematika di Perguruan Harapan Medan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kompetensi guru matematika di Perguruan Harapan Medan dan untuk mengetahui bagaimana pemahaman akan profesi guru. Instrumen penelitian yang digunakan adalah studi dokumentasi (data skunder) dan penyebaran angket (data primer). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru Perguruan Harapan Medan sebanyak 98 orang, sedangkan sampel penelitian sebanyak 40 orang guru matematika. Rata-rata nilai kompetensi dasar guru sebesar 81,8 dengan simpangan baku 4,91. Sedangkan rata-rata pemahaman akan profesi guru matematika sebesar adalah 6,59 dengan simpangan baku 4,21. Nilai koefisien korelasi product moment sebesar rxy = 0,5957 dengan taraf nyata 5%. Disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara kompetensi dasar terhadap pemahaman akan profesi guru bidang studi matematika di Perguruan Harapan Medan sebesar 37,14%.

Kata Kunci : Kompetensi Dasar, Pemahaman Profesi Guru




PENGARUH KECERDASAN MAJEMUK TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR DI KOTA MEDAN

Indra Prasetia
Dosen Program Studi Pendidikan Matematika UMSU


ABSTRAK

Ruang lingkup penelitian ini dititikberatkan pada pengaruh kecerdasan majemuk siswa Sekolah Dasar di kota Medan. Lokasi penelitian ditentukan secara sengaja (purposive sampling) diambil 6 sekolah dasar di kota Medan. Adapun sekolah dasar yang terpilih yaitu : 1). SD Persada Kecamatan Medan Belawan, 2). SD Negeri 060884 Kecamatan Medan Baru, 3). SD Swasta Perguruan Islam Al-Ulum Terpadu di Jalan Tuasan Kecamatan Medan Tembung, 4). SD Perguruan An-Nizam di Jalan Perjuangan Kecamatan Medan Denai, 5). SD Syafiatul Amaliah di Jalan Setia Budi Kecamatan Medan Selayang, dan 6). SD Perguruan Harapan di Jalan Imam Bonjol Kecamatan Medan Polonia. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa sekolah dasar dengan jumlah seluruh siswa sebanyak 1295 siswa. Sedangkan teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah “stratified random sampling“, ditentukan sampel sebanyak 156 siswa sekolah dasar mulai dari kelas I s/d kelas VI. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa Koefisien estimasi kecerdasan linguistik (X1) sebesar 1,7399 menunjukkan bahwa, jika terjadi peningkatan pada kemampuan linguistik siswa sebesar 10%,  maka akan menyebabkan peningkatan pada prestasi belajar siswa rata-rata sebesar  17,39%. Peningkatan prestasi tersebut menyangkut kemampuan menggunakan kata secara baik dan efektif (baik secara lisan maupun tertulis). Untuk variabel kecerdasan matematika-logis (X2) dengan koefisien estimasi sebesar 2,7862 menunjukkan bahwa, bila terjadi kenaikan pada kemampuan matematika-logis sebesar 10% akan menyebabkan prestasi belajar siswa meningkat rata-rata sebesar 27,86%. Artinya kemampuan matematika-logis memberikan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan prestasi belajar siswa di kota Medan. Untuk variabel kecerdasan spasial (X3) nilai koefisien estimasi sebesar 0,3579 artinya, jika terjadi peningkatan pada kemampuan spasial sebesar 10%, akan meningkatkan prestasi belajar siswa rata-rata sebesar 3,57%.  Untuk variabel kecerdasan kinestetis-jasmani (X4) dengan koefisien estimasi sebesar 0,9873 menunjukkan bahwa, bila terjadi peningkatan kemampuan kinestetis-jasmani sebesar 10%, maka akan meningkatkan prestasi belajar siswa rata-rata sebesar 9,87%. Peningkatan prestasi ini meliputi pada kemampuan melakukan gerakan-gerakan fisik. Untuk variabel kecerdasan musikal (X5) dengan koefesien sebesar -0,1937 menunjukkan pengaruh yang negatif terhadap prestasi belajar siswa. Bila terjadi kenaikan kemampuan musikal sebesar 10%, maka akan menyebabkan prestasi belajar siswa menurun rata-rata sebesar 1,93%. Untuk variabel-variabel kecerdasan interpersonal (X6) dengan koefesien sebesar -0,3568,  kecerdasan intrapersonal (X7) dengan koefisien sebesar -0,9246 dan kecerdasan naturalis (X8) dengan koefisien sebesar -0,1748.

Kata Kunci : Kecerdasan majemuk, Prestasi belajar




PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA 1 PADA MAHASISWA PENDIDIKAN DASAR UNIVERSITAS TERBUKA MEDAN

Sair Tumanggor
Dosen Program Studi Pendidikan Matematika UMSU


ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan hasil belajar mahasiswa Pendas UT Medan antara yang menggunakan pendekatan konstruktivisme dalam pembelajaran mata kuliah pendidikan matematika I dan yang tidak. Metode penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen dengan populasi penelitian adalah mahasiswa Pendas UT Medan yang berlokasi di Simalungun, sedangkan sampel penelitian diambil secara acak sederhana sebanyak 33 orang menggunakan instrumen yang dikembangkan sendiri berbentuk tes tentang hasil belajar matematika.Data hasil penelitian baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol yang dijaring  dengan tes dianalisis dengan uji t, sedangkan uji persyaratan analisis normalitas dengan uji liliefors dan homogenitas dengan uji F. Hasil penelitian menemukan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar mahasiswa melalui pendekatan konstruktivisme dan melalui pendekatan konvensional pada pembelajaran matematika pada mahasiswa Pendas UT Medan. Berdasarkan temuan tersebut, dapat disimpulkan bahwa pendekatan konstruktivisme lebih baik dibandingkan pendekatan konvensional dalam pembelajaran matematika karena dapat mendorong pengembangan individu di dalam kelas.

Kata kunci:  Pendekatan konstruktivisme, hasil belajar.





HUBUNGAN KEPERCAYAAN DIRI DAN PERSEPSI SISWA
TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DI SMP
 SE-KECAMATAN SAWIT SEBERANG T.P. 2007/2008


Irvan, S.Pd., M.Si
irvan_zulkarnain@yahoo.co.id
Dosen Program Studi Pendidikan Matematika UMSU


ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kepercayaan diri dan persepsi siswa terhadap matematika dengan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran matematika, sampel penelitian berjumlah 120 orang. Instrumen yang digunakan untuk memperoleh data kepercayaan diri dan persepsi siswa terhadap matematika dijaring dengan angket, sedangkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran matematika dijaring melalui tes objektif. Hipotesis yang diuji dalam penelitian ini adalah : (1) terdapat hubungan kepercayaan diri dengan hasil belajar matematika, (2) terdapat hubungan persepsi siswa terhadap matematika dengan hasil belajar matematika, (3) terdapat hubungan kepercayaan diri dan persepsi siswa terhadap matematika dengan hasil belajar matematika. Data dianalisis dengan analisis korelasi  regresi, korelasi parsial dan korelasi ganda. Uji hipotesis korelasi menggunakan statistik t. Uji hipotesis regresi dengan statistik F, masing-masing dengan taraf signifikansi α = 0,05. Sumbangan yang diberikan kepercayaan diri kepada hasil matematika sebesar 57%, persepsi siswa terhadap matematika dengan hasil belajar matematika memberikan sumbangan 43%. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat dikemukakan bahwa kepercayan dan persepsi siswa terhadap matematika dengan hasil belajar dalam mata pelajaran matematika dari siswa SMP Se-Kecamatan Sawit Seberang, berada pada kategori sedang, dengan kesimpulan terdapat hubungan positif yang signifikan antara kepercayaan diri dan persepsi siswa terhadap matematika dengan hasil belajar dalam mata pelajaran matematika sendiri maupun bersama-sama.
           
Kata Kunci : Kepercayaan diri, Persepsi, dan Prestasi Belajar Matematika





MENGINTENSIFKAN PENILAIAN DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MERUPAKAN UPAYA MENINGKATKAN KOMPETENSI DASAR
SISWA SMA NEGERI 1 TANJUNG MORAWA

Surinta Nur (1), Madyunus Salayan (2)
Guru SMA Negeri Tanjung Morawa (1) dan Dosen Jurusan Matematika
Universitas Muslim Musantara Medan (2)

ABSTRAK

Permasalahan yang diajukan dalam penelitian tindakan kelas (PTK) ini adalah : apakah dengan mengintensifkan penilaian dalam pembelajaran Matematika dapat meningkatkan kompetensi dasar siswa SMA Negeri 1 Tanjung Morawa. Penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan bahwa dengan mengintensifkan penilaian dalam pembelajaran matematika dapat meningkatkan kemampuan intrinsik siswa, meningkatkan proses pembelajaran yang lebih efisien dan terlaksananya penilaian secara intensif yang bermuara pada meningkatnya penguasaan kompetensi dasar siswa. Prosedur penelitiannya terdiri dari: tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Hasil penelitian ini memberi simpulan : Kompetensi Dasar siswa dari Siklus-1 sampai Siklus-3 dengan rata-rata hasil ulangan harian-1 = 55,62% pada Siklus-1, 73,19% pada Siklus-2 dan 73,24% pada Siklus-3, menunjukkan kenaikan yang bermakna. Dari segi ketuntasan belajar siswa, dari 69% siswa pada Siklus-1, 81% siswa pada Siklus-2 menjadi 93% siswa pada Siklus-3, dinyatakan tuntas.
Kata Kunci: pembelajaran, penilaian, dan kompetensi dasar.





PENGGUNAAN MODUL MODEL SIKLUS BELAJAR DALAM MENINGKATKAN REATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR
MATEMATIKA DI SMP  NEGERI 1 MEDAN
TAHUN PELAJARAN 2009/2010

Nur’afifah
Dosen Program Studi Pendidikan Matematika UMSU
ABSTRAK
Model siklus belajar menyarankan agar proses pembelajaran melibatkan siswa dalam kegiatan belajar yang aktif melakukan asimilasi, akomodasi, dan organisasi ke dalam struktur kognitif. Berdasarkan observasi selama proses belajar mengajar berlangsung yang dilakukan oleh guru di dalam kelas, tampak siswa belum siap menerima materi baru. Hal ini ditandai siswa cenderung diam dan tidak menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan gurunya. Ketika siswa mengemukakan gagasan, belum menunjukkan kelancaran menanggapi masalah dan materi. Keluwesan dan keaslian siswa membuat tanggapan belum tampak dan siswa belum dapat mengidentifikasi konsep yang diperoleh maupun mengintegrasikan dengan konsep terdahulu. Wawancara dengan guru mata pelajaran Matematika tersebut, diketahui bahwa rerata hasil ujian siswa pada materi sebelumnya masih rendah yaitu 41. Dalam upaya meningkatkan kreativitas siswa mengemukakan gagasan dan prestasi belajar Matematika, perlu strategi pembelajaran yang mengimplementasikan modul model siklus belajar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kreativitas dan prestasi belajar matematika siswa kelas VII SMP Negeri 1 Medan pada pembelajaran yang menggunakan modul model siklus belajar. Jenis penelitian merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan sebanyak dua siklus, masing-masing siklus terdiri dari: (1) Perencanaan tindakan, (2) Pelaksanaan tindakan dan observasi, dan (3) Refleksi. Keberhasilan dan kegagalan pada siklus I diidentifikasi, berdasar kekurangan tersebut peneliti melakukan perbaikan-perbaikan pembelajaran siklus II. Instrumen penelitian berupa perangkat pembelajaran, tes, dan pedoman observasi tahapan pembelajaran. Teknik analisis yang digunakan untuk mengetahui tingkat keterlaksanaan, ketercapaian tahapan pembelajaran dan kreativitas siswa menggunakan prosentase, sedangkan perkembangan prestasi belajar matematika siswa dengan analisis gain score ternormalisasi. Guru telah melaksanakan pembelajaran yang mengimplementasikan modul model siklus belajar berdasarkan RPP. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa implementasi modul model siklus belajar memiliki keterlaksanaan 100% dan ketercapaian 95,97%. Kreativitas siswa mengemukakan gagasan semakin meningkat. Peningkatan kreativitas siswa ini dapat dilihat dari kelancaran, keluwesan, keaslian dan keterperincian siswa mengemukakan gagasan dalam pemecahan masalah. Prestasi belajar siswa juga meningkat, yaitu ditinjau dari ulangan harian <g> 0,24 masih dalam kategori rendah sedangkan hasil pre-tes, post-test pada siklus I <g> 0,25 dan pada siklus II <g> 0,28 masih dalam kategori rendah.

Kata Kunci: Penggunaan modul, kreativitas, prestasi belajar matematika.




PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA MADRASAH IBTIDAIYAH
TAMAN PENDIDIKAN ISLAM SAWIT SEBERANG

Sri Laili Ramadani
Guru Madrasah Ibtidaiyah TPI Sawit Seberang Kecamatan Padang Tualang

ABSTRAK
Lokasi penelitian bertempat di kelas III MIS TPI Sewit Seberang T.P 2008/2009. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III Ibtidaiyah TPI Sawit Seberang yang berjumlah 28 siswa. Sedangkan sampelnya adalah sampel total dari populasi.  Pemberian model pembelajaran tematis dirumuskan sebagai variabel X (bebas), sedangkan prestasi belajar matematika siswa sebagai variabel Y (terikat). Instrumen yang digunakan berupa tes uraian obyektif dan lembar observasi (pengamatan). Agar data yang diteliti memberikan gambaran tentang fenomena yang diteliti maka analisa data dalam penelitian ini adalah analisa perhitungan statistik yaitu : dicari nilai koefisien korelasi product moment dan untuk melihat berapa besar pengaruh variabel X terhadap variabel Y digunakan rumus determinasi yaitu sebagai berikut : D = r2 x 100 %, selanjutnya di uji signifikansinya dengan uji statistik yaitu uji t. Berdasarkan data yang diperoleh, dapat diketahui bahwa skor terendah 71 dan tertinggi 90 (skor maksimal). Rata-rata skor (mean) sebesar 81,8, median sebesar 82,1, modus sebesar 82,14, dan simpangan baku sebesar 4,91. Karena nilai rata-rata skor (mean) dan median tidak jauh berbeda, hal ini berarti data hasil belajar dengan model tematis memiliki distribusi yang normal. Hasil penelitian diperoleh a = 12,4 dan b = 0,5. Sehingga persamaan liniernya adalah Ŷ = 12,4 + 0,5 X. Selanjutnya dari persamaan regresi tersebut menunjukkan bahwa setiap kenaikan satu skor nilai pembelajaran dengan model tematik (X) dapat menyebabkan kenaikan pada prestasi belajar matematika siswa (Y) sebesar 0,5 pada konstanta 22,4. Dengan demikian, persamaan regresi Ŷ = 12,4 + 0,5 X dapat digunakan untuk menjelaskan dan mengambil kesimpulan mengenai pengaruh model pembelajaran tematik terhadap prestasi belajar matematika siswa. Dengan Fhitung < Ftabel atau 1,0240 < 2,16 dengan α = 0,05, dk pembilang 13 dan dk penyebut 25, maka persamaan regresi dikatakan linier. Analisis korelasi antara x dan y diperoleh hasil hitung nilai koefisien rxy = 0,5957 dan koefisien determinasi sebesar r2 = 0,474. Hal ini berarti bahwa 47,4% variasi yang terjadi pada prestasi belajar matematika siswa ditentukan oleh pembelajaran model tematik melalui regresi Ŷ = 12,4 + 0,5X.

Kata kunci : pembelajaran model tematik, prestasi belajar matematika




TRANSFORMASI BAHASA DALAM MATEMATIKA

Iskandar Zulkarnain
Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UMSU


ABSTRAK

Perkembangan matematika tidak terlepas dari perkembangan bahasa. Matematika merupakan bahasa artifisial yang dikembangkan untuk menjawab kekurangan bahasa verbal yang bersifat alamiah. Untuk itu diperlukan usaha tertentu untuk menguasai matematika dalam bentuk kegiatan belajar. Matematika merupakan pengetahuan tentang struktur formal dari lambang, disamping sebagai bahasa matematika juga berfungsi sebagai alat berpikir. Dengan adanya transformasi ini maka manusia dapat berpikir mengenai suatu objek secara faktual, dan adanya simbol bahasa yang bersifat abstrak ini memungkinkan manusia untuk memikirkan sesuatu secara lanjut. Demikian juga bahasa memberikan kemampuan untuk berpikir secara teratur dan sistematis. Transformasi objek faktual menjadi simbol abstrak yang diwujudkan lewat perbendaharaan kata-kata dirangkaikan oleh tata bahasa untuk menemukan sesuatu jalan pemikiran atau ekspresi perasaan. Dalam memahami matematika harus menggunakan benda-benda kongkret dan membuat abstraksi dari konsep-konsepnya. Karena keunikan manusia terletak pada kemampuan berbahasa dan tanpa bahasa maka manusia tidak akan berpikir secara rumit dan abstrak. Agar manusia memperoleh sesuatu dari matematika, ia harus mengubah suasana abstrak dengan menggunakan simbol.

Kata kunci : Transformasi bahasa, matematika